Sabtu, 28 Maret 2009

Masjid Terbesar di Dunia


Setelah Masjid Al-Haramain (Masjidil Haram dan Masjid An-Nabawi) Masjid Al-Hasan II di Dar Al-Baida’ Maroko, merupakan simbol agama yang kalau kita melihatnya akan membuat nafas kita tertahan penuh takjub dengan kemegahan bangunannya dan ketelitian detail hiasan-hiasan arsitekturnya. Masjid ini mulai dibangun pada tahun 1986 M dan diresmikan pada tahun 1993 M. Mempekerjakan kurang lebih 2500 ahli

bangunan yang frofesional dengan 10.000 pekerja. Mereka bekerja siang dan malam selama tujuh tahun sehingga menghasilkan sebuah bangunan yang demikian megahnya.
Luas masjid ini lebih dari 9 hektar dengan 2.500 tiang dan untuk menghias masjid tersebut menghabiskan sekitar 65.000 ton batu marmer. Letak masjid berada langsung berhadapan dengan samudra Atlantik bahkan masih merupakan bagiannya karena sebenarnya terletak di atas samudra. Menaranya merupakan menara yang tertinggi di dunia dengan tinggi 210 meter, dengan bentuk segi empat yang panjang tiap ruasnya 30 meter. Di tengah malam disinari dengan sinar laser yang mengarah ke Ka’bah dengan daya jangkau mencapai 30 km. Ruang utama berbentuk persegi panjang dengan lebar 100 m dan panjang 200 m, mampu menampung 25.000 jamaah sholat. Belum lagi termasuk latar masjid yang mampu menampung 80.000 mushalli (orang yang shalat).
Menurut berita resmi pemerintah bahwa pada tanggal 27 Ramadlan telah mampu menampung sekitar 120.000 jamaah. Angka ini sudah cukup untuk menjelaskan betapa besarnya masjid ini. Adapun bentuk arsitekturnya adalah Maroko-Andalus sebagaimana masjid-masjid di Maroko. Hiasannya dibuat dari jenis kayu Azr yang sudah dikenal dengan keindahan betuk dan keunikan arsitekturnya. Hal ini tidak lantas menjadikan kita lupa akan keindahan lain yang berupa ukiran yang ada di gibsum masjid. Adapun semen yang digunakan bukan semen biasa melainkan jenis semen yang dibuat secara khusus untuk membangun masjid tersebut yang dari segi kualitasnya mencapai empat kali lebih baik dari jenis semen terbaik ketika itu. Walaupun masjid tersebut dibangun untuk ibadah tidak berarti menafikan kecanggihan teknologi. Masjid tersebut dilengkapi lampu laser yang menjadikan malam tampak berada pada puncak keindahannya. Adapun langit-langit masjid bisa terbuka secara otomatis dengan cara khusus untuk sirkulasi udara.
Masjid Al-Hasan II dilengkapi dengan sejumlah kamar mandi biasa dan juga beberapa kamar mandi uap, perpustakaan, Madrasah Qur’an, dan ruang untuk muktamar. Hal ini menjadikan masjid tersebut sebagai simbol kebanggaan agama yang sempurna. Ringkasnya masjid tersebut lebih besar dari sekedar apa yang tergambar oleh akal karena memungkinkan untuk dilihat dari Kota Mahmudiyah yang berdampingan dengan Dar Al-Baida’.

0 komentar:

Analogue Calendar

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com